
Perbuatan hati bukan mulut. Kenapa? Karna, yang selalu mengingat itu, hati apa mulut ?
Tentunya hati, ya kan !
Kalau wirid sifatnya hanya
mengawal, memberi sugesti, agar terjadi dzikir.
Dalam melakukan dzikir sebaiknya kita mencontoh Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.
Keluar napas hu masuk napas Alllah.... Allah hu, setiap kali helaan napas, setiap detik dan setiap waktu. Agar kita selalu terhubung dengan Allah dan Keridhoan-Nya.

Tapi, itukan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani dan para waliyullah.
Bagaimana dengan kita, kita kan hanya manusia biasa?
Berapa kita kuatnya, mari kita terus berusaha. Minimal ketika kita ingat, langsunglah berdzikir semampu kita.
